Selasa, 16 Februari 2010
TATA SURYA
1. Susunan Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang
terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet,
meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari.
Susunan tata surya terdiri atas matahari, sembilan
planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan
meteorid.
Peredaran benda langit yang berupa planet dan benda langit
lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar
garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet
mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar
planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda
langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan
waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.
a. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas
yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi
galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat
celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan
bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
b. Planet
Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih berpendapat
ada sembilan planet dalam tata surya, yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali
Venus dan Uranus.
Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang
berbeda-beda. Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi
hanya memantulkan cahaya yang diterima dari matahari.
Pada tanggal 24 Agustus 2006 Majelis Umum Uni Astronomi
Internasional (IAV) di Praha, Ceko, menyatakan bahwa Pluto bukan
lagi sebagai planet. Bahkan pada tanggal 7 September 2006 nama
Pluto diganti dengan deretan enam angka, yaitu 134340. Dengan
demikian, sejak tanggal 24 Agustus 2006 di tata surya terdapat 8
planet.
Ukuran antara planet satu dengan yang lain berbeda. Begitu
pula jaraknya terhadap matahari. Planet yang terdekat terhadap
matahari mempunyai kala revolusi terkecil. Data planet-planet dalam
tata surya dapat kamu perhatikan pada Tabel 13.1.
Klik tabel untuk melihat detail
c. Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya
berambut panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit
yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet
terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada
orbit planet.
Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat
dari bumi. Bagian-bagian komet, yaitu:
1) inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun
dari debu dan gas.
2) koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3) ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya
mampu mencapai satu satuan astronomi (1SA = jarak antara
bumi dan matahari).
Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal itu dikarenakan ekor
komet terdorong oleh radiasi dan angin matahari.
Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
tetapi harus dengan menggunakan teleskop. Komet yang terkenal
adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu
muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut sebagai bintang
berekor.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet,
yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga
planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang
pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi
(astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah
mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak
dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak
mengandung unsur besi dan nikel. Batuan-batuan ini masuk ke
atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan
atmosfer bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuanbatuan
itu sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Batuanbatuan
atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan
habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor.
Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan
bumi disebut meteorit.
Ada sebuah meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan
ukuran yang sangat besar hingga membentuk sebuah kawah. Kawah
tersebut dinamakan Kawah Barringer. Contoh meteorit dapat dilihat
di Museum Geologi, Bandung.
Jenis Transformator
Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan
yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik
tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih kecil
daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi
sebagai penurun tegangan. Dengan demikian, transformator (trafo)
dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
Sumber : BSE
Prinsip Kerja Generator
Generator
Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah
(DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan
generator DC memutar kumparan di dalam
Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan
berupa arus bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin
ganda. Generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah.
Ciri generator DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi,
generator AC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara
mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator.
Sebuah generator AC kumparan berputar di antara kutubkutub
yang tak sejenis dari dua magnet yang saling berhadapan.
Kedua kutub magnet akan menimbulkan
ujung kumparan dihubungkan dengan sikat karbon yang terdapat
pada setiap cincin. Kumparan merupakan bagian generator yang
berputar (bergerak) disebut rotor. Magnet tetap merupakan bagian
generator yang tidak bergerak disebut stator. Bagaimanakah
generator bekerja?
Ketika kumparan sejajar dengan arah
sudut 00), belum terjadi arus listrik dan tidak terjadi GGL
induksi (perhatikan Gambar 12.2). Pada saat kumparan berputar
perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan
membentuk sudut 900. Saat itu posisi kumparan tegak lurus dengan
arah
menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya, putaran kumparan terus
berputar, arus dan GGL makin berkurang. Ketika kumparan membentuk
sudut 1800 kedudukan kumparan sejajar dengan arah
magnet, maka GGL induksi dan arus induksi menjadi nol.
Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik
lagi dengan arah yang berlawanan. Pada saat membentuk sudut
270o, terjadi lagi kumparan berarus tegak lurus dengan arah
magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan
nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran kumparan
selanjutnya, arus dan tegangan turun perlahan-lahan hingga mencapai
nol dan kumparan kembali ke posisi semula hingga membentuk
sudut 360o.
Sumber : BSE